SistemKerja AC Sentral - Sudah menjadi kewajiban bagi setiap rumah untuk merawat dan membersihkan AC agar selalu fresh dan nikmat saat berada di dalam ruangan. Umumnya rumah yang memiliki AC akan merawat dan membersihkan AC setiap 2 atau 3 bulan sekali. Perawatan AC bisa dikatakan gampang dan tidak memerlukan biaya yang cukup mahal. Berdasarkantujuannya penggunaan computer tersebut masuk dalam a. Akses informasib. Sarana komunikasic. Membagi sumber dayad. Konektifitase. Jaringan yang efisien Jawaban : Semua Benar (a,b,c,d,e) Penjelasan : Sebagai perangkat yang memberikan perintah secara langsung kepada perangkat Dalam suatu ruangan terdapat lima computer yang Daripenjabaran diatas maka bisa disimpulkan bahwa secara singkat prinsip kerja AC sentral pada ruangan adalah menyedot udara dari ruangan kemudian dicampur dengan udara segar dari sekitar yang komposisinya bisa diatur. Kemudian campuran udara tersebut masuk ke dalam AHU menuju filter, berlanjut ke kipas/fan sentrifugal dan koil pendingin. Bagianpada AC Cassette AC cassette merupakan seperangkat alat yang digunakan untuk menurunkan suhu udara pada ruangan tertentu. Biasanya AC ini dipasang pada langit-langit udara. Unit indoor dari AC ini diletakkan di plafon dan outdoor-nya diletakkan cukup jauh agar tidak mengganggu distribusi aliran udara. terdapatdi dalam BW pada saat ini telah diatur secara terpisahtersendiri oleh from EKONOMI 32424 at Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Study Resources. Terdapat di dalam bw pada saat ini telah diatur. School Sekolah Tinggi Akuntansi Negara; Course Title EKONOMI 32424; Uploaded By Rahmajariatul18. Prosescara kerja Air Conditioner (AC) dalam pendinginan suatu ruangan merupakan proses perpindahan panas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana distribusi temperatur pada suatu ruangan yang terdapat AC di dalamnya yang diselesaikan dengan mengimplementasikan metode elemen . JAKARTA, - Untuk menjauhkan hawa panas di sebuah ruang dalam rumah, memasang AC adalah jawaban bagi sebagian besar penghuni rumah, khususnya mereka yang tinggal di daerah perkotaan yang terik. Oleh karena itu, bukan pemandangan yang asing apabila rumah-rumah di daerah perkotaan banyak yang menggunakan AC, bahkan lebih dari satu begitu, tidak sedikit pemilik AC masih ada yang percaya dengan mitos-mitos mengenai penggunaan atau aturan dalam menggunakan AC, yang pada kenyataannya hal itu justru tidak benar adanya. Baca juga 5 Cara Efektif untuk Membuat Rumah Tetap Adem Meski Tanpa AC Dilansir dari berbagai sumber, Selasa 20/4/2021, berikut ini beragam mitos mengenai penggunaan AC yang tidak lagi harus kamu percaya. 1. Menyetel ke suhu terendah untuk mempercepat pendinginan Saat cuaca begitu panas, biasanya orang-orang akan langsung menyalakan AC dan memilih suhu terendah agar dapat mendapatkan hawa sejuk dan dingin dengan lebih cepat. Perlu kamu ketahui bahwa hal demikian adalah mitos. Kesalahan umum ini berasal dari masa lalu ketika banyak pemilik rumah tidak tahu bagaimana sistem AC mereka bekerja. Mengutip Stans AC, orang-orang sering kali mengatur suhu AC mereka ke suhu yang sangat rendah, mengira AC akan mendinginkan ruangan atau rumah lebih cepat. Tapi, pada kenyataannya itu tidak. Baca juga 13 Kemungkinan yang Menyebabkan AC Tidak Mau Menyala AC milikmu bekerja sama kerasnya ketika kamu mencoba mendinginkan rumah dengan menurunkan satu derajat atau 15 derajat. Tindakan terbaik adalah mengatur suhu tepat di tempat yang kamu butuhkan. Ini hanya masalah waktu dan pengaturan yang telah kamu pilih. Jadi atur suhu yang tepat di tempat yang kamu inginkan, tidak lebih rendah dari yang kamu butuhkan. 2. Semakin besar unit AC, semakin baik Ya, ukuran AC memang penting, tetapi yang terpenting adalah menemukan unit AC yang berukuran sesuai untuk rumahmu, bukan hanya yang terbesar yang dapat kamu temukan. Jika kamu memerlukan contoh, pikirkan betapa tidak efisiennya menempatkan mesin mobil sport 12 silinder di dalam hatchback mungil. Kemampuan pendinginan AC yang terlalu besar akan ditiadakan oleh daya yang digunakannya. Selain itu, AC dengan ukuran yang tidak tepat cenderung berputar lebih sering, yang menyebabkan keausan yang lebih cepat. 3. Menutup ventilasi Meskipun kamu merasa membantu dengan tidak "membuang" udara dingin di ruangan yang tidak digunakan saat menutup ventilasi pada ruangan yang ada AC, kamu harus tetap membuka ventilasi baik ruangan AC sedang digunakan atau tidak. Menutup ventilasi sebenarnya membuang keseimbangan halus dari distribusi udara di seluruh rumahmu. Dengan menutup ventilasi, yang kamu lakukan hanyalah mendinginkan bagian dalam saluran udaramu. 4. AC mendinginkan udara Mendinginkan rumahmu jelas merupakan manfaat terbesar dari memasang dan menyalakan AC. Namun, mengatur suhu yang nyaman di dalam rumahmu hanyalah satu hal yang dilakukan oleh AC milikmu. Seperti kepanjangannya yakni Air Conditioner, unit AC yang kamu pasang di sebuah ruangan hanya mengondisikan udara dengan menghilangkan kelembaban. Baca juga Tinggal di Kawasan Dekat dengan Laut Bisa Merusak AC Lebih Cepat? 5. Penempatan AC tidak penting Ini mungkin sesuatu yang belum pernah kamu pertimbangkan, tetapi penempatan unit AC yang kamu miliki dapat secara signifikan memengaruhi efisiensi energi listrik. AC harus dipasang di tempat yang memungkinkan penyesuaian yang nyaman. Departemen Energi AS menyarankan untuk memasang AC di dinding interior, dijauhkan dari sinar matahari langsung, angin, pintu, skylight, dan jendela. Selain itu, furnitur tidak boleh ditempatkan di bawah atau di depan AC milikmu. 6. Baru mengganti AC sampai rusak seutuhnya Biaya awal untuk mengganti unit AC baru memang besar, tetapi itu tidak berarti kamu harus menghindari pembelian baru. Jangan membuat kesalahan dengan menyimpan AC lama milikmu lebih lama dari yang seharusnya. Baca juga Apakah Perlu Menggunakan Humidifier di Ruangan Ber-AC? AC tua akan bekerja dengan buruk, menghabiskan lebih banyak uang untuk perbaikan dan akhirnya menjadi lebih banyak masalah unit AC milikmu sudah berusia 10-12 tahun atau lebih, berinvestasi pada versi yang lebih baru dan lebih efisien akan menghemat uang dan kejengkelan seiring waktu. 7. AC membuat masuk angin Dikutip dari Reader's Digest, viruslah yang menyebabkan masuk angin, bukan suhu dingin dari AC. 8. Wajib mengganti freon secara rutin Mengutip laman Toshiba, freon hanya perlu diganti jika mengalami kebocoran yang biasanya disebabkan karena masalah pada sambungan pipa, atau selang yang bengkok atau patah. Namun, sebenarnya freon memiliki jangka waktu pengisian yang cukup lama, yakni 4 hingga 5 tahun. SHUTTERSTOCK/KWANGMOOZAA Ilustrasi pendingin ruangan atau AC air conditioner. 9. Mematikan AC saat keluar agar hemat listrik Untuk hal ini tergantung dari seberapa lama kamu meninggalkan ruangan ber-AC yang dinyalakan. Jika hanya pergi beberapa menit hingga sekitar 1 jam, lebih baik untuk tidak mematikan AC. Ketika kamu mematikan AC untuk keluar sebentar dan kembali menyalakannya, tarikan listrik yang digunakan saat kembali menyalakan AC justru lebih besar ketimbang membiarkannya tetap menyala ketika ditinggal. Namun, jika kamu keluar untuk waktu yang lama, maka pastikan AC milikmu kamu matikan demi keselamatan dan keamanan rumahmu. Baca juga 7 Tanda AC Bekerja Terlalu Keras 10. Membersihkan AC 6 bulan atau satu tahun sekali agar filter awet Ini merupakan salah satu mitos dalam penggunaan AC yang diyakini benar adanya oleh orang banyak. Akan tetapi, untuk membersihkan filter AC tidak boleh selama itu, malah kamu perlu membersihkan secara rutin paling tidak 1-3 bulan sekali. Apabila harus menunggu sampai 6 bulan atau 1 tahun untuk membersihkan filter AC, hal tersebut justru akan menurunkan kinerja AC itu sendiri. Ketika filte sudah sangat kotor, itu akan membuat kompresor bekerja lebih berat sehingga membuat AC tidak optimal. Selain itu, udara yang dihasilkan akan membahayakan kesehatan dan membuat tagihan listrik membengkak. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Pernah berada didalam ruangan dengan kondisi nyaman, sejuk, dan agak-agak dingin sedikit…? Tentu saja pernah jika berada di Bank, Rumah Sakit Swasta, dll. Namun setelah keluar dari ruangan, suasananya jelas sangat berbeda bukan.. Tentu ini semua tidak terlepas dari peranan yang namanya Air Conditioner AC. Terlebih lagi bagi Anda yang sekarang tinggal di daerah perkotaan besar. Air Conditioner AC merupakan sebuah alat yang digunakan untuk pengkondisian udara didalam ruangan. Kok pengkondisian udara? Yaaa.. karena kondisi suhu udara bisa diatur atur sesuai dengan kehendak kita. Tetapi apakah Anda mengetahui bagaimana cara kerja dari AC itu sendiri? Berikut adalah prinsip kerja Air Conditioner AC yang sebenarnya punya prinsip sama dengan Lemari Es yang Anda punya di rumah. Secara garis besar prinsip kerja air conditioner adalah sebagai berikut 1. Udara di dalam ruangan dihisap oleh kipas sentrifugal yang ada dalam evaporator dan udara bersentuhan dengan pipa coil yang berisi cairan refrigerant. Dalam hal ini refrigerant akan menyerap panas udara sehingga udara menjadi dingin dan refrigerant akan menguap dan dikumpulkan dalam penampung uap. 2. Tekanan uap yang berasal dari evaporator disirkulasikan menuju kondensor, selama proses kompresi berlangsung, temperatur dan tekanan uap refrigerant menjadi naik dan ditekan masuk ke dalam kondensor. 3. Untuk menurunkan tekanan cairan refrigerant yang bertekanan tinggi digunakan katup ekspansi untuk mengatur laju aliran refrigerant yang masuk dalam evaporator. 4. Pada saat udara keluar dari condensor udara menjadi panas. Uap refrigerant memberikan panas kepada udara pendingin dalam condensor menjadi embun pada pipa kapiler. Dalam mengeluarkan panas pada condensor, dibantu oleh kipas propeller. 5. Pada sirkulasi udara dingin terus-menerus dalam ruangan, maka perlu adanya thermostat untuk mengatur suhu dalam ruangan atau sesuai dengan keinginan. 6. Udara dalam ruang menjadi lebih dingin dibanding diluar ruangan sebab udara di dalam ruangan dihisap oleh sentrifugal yang terdapat pada evaporator kemudian terjadi udara bersentuhan dengan pipa/coill evaporator yang didalamnya terdapat gas pendingin freon. Di sini terjadi perpindahan panas sehingga suhu udara dalam ruangan relatif dingin dari sebelumnya. 7. Suhu di luar ruangan lebih panas dibanding di dalam ruangan, sebab udara yang di dalam ruangan yang dihisap oleh kipas sentrifugal dan bersentuhan dengan evaporator, serta dibantu dengan komponen AC lainnya, kemudian udara dalam ruangan dikeluarkan oleh kipas udara kondensor. Dalam hal ini udara di luar ruangan dapat dihisap oleh kipas sentrifugal dan masuknya udara melalui kisi-kisi yang terdapat pada AC. 8. Gas refrigerant bersuhu tinggi saat akhir kompresi di condensor dengan mudah dicairkan dengan udara pendingin pada sistem air cooled atau uap refrigerant menyerap panas udara pendingin dalam condensor sehingga mengembun dan menjadi cairan di luar pipa evaporator. 9. Karena air atau udara pendingin menyerap panas dari refrigerant, maka air atau udara tersebut menjadi panas pada waktu keluar dari kondensor. Uap refrigerant yang sudah menjadi cair ini, kemudian dialirkan ke dalam pipa evaporator melalui katup ekspansi. Kejadian ini akan berulang kembali seperti di atas. Alat pada AC itu terdiri dari pompa compressor, evaporator, penukar panas, dan katup pemuaian dan prinsip kerja siklus pendinginan udara dapat dilihat pada gambar. Gambar 1 Gambaran sederhana siklus dingin. 1 kondensor, 2 katup ekspansi, 3 evaporator, 4 kompresor. Gambar 2 Gambaran Komplek dari Gambar 1. Dan sebagai cairan yang bersifat sebagai penghantar dari kalor yang terdapat pada udara adalah freon diantaranya CCl2F2. Pada gambar diatas di sebelah kiri mengandung freon yang bersuhu rendah dan tekanan rendah sedangkan sisi kanan mengandung suhu yang tinggi dan tekanan tinggi. Pompa dijalan oleh oleh motor listrik pada kompressor sehingga menarik uap freon yang keluar dari pembeku, memampatkannya menaikkan tekanan dan meneruskannya ke penukar pasa pada tekanan tinggi. Sekarang suhu uap freon menjadi lebih besar dari pada suhu udara di sekitar penukar panas, sehingga uap freon akan melepaskan kalornya ke udara sekitarnya dan uap freon mengembun menjadi cair. Bukti dari pelepasan kalor ke udara sekitarnya adanya tangan anda merasa panas ketika mendekatkan tangan ke sirip-sirip penukar panas pada bagian belakang AC. Freon cair yang keluar dari kondensor menuju ke katup pemuaian. Disini, freon cair memuai dan kelajuan pemuaiannya diatur oleh katup pemuaian. Akibat pemuaian, freon cair akan menyerap kalor dari udara yang ada di dalam AC, sehingga udara tersebut mendingin, sedangkan freon cair menguap. Uap freon yang keluar dari pembeku kemudian ditarik oleh pompa kompressor untuk mengulangi siklus berikutnya. Gambar 3 Siklus Pendinginan pada AC Proses tersebut diatas berjalan berulang-ulang sehingga menjadi suatu siklus yang disebut siklus pendinginan pada udara yang berfungsi mengambil kalor dari udara dan membebaskan kalor ini ke tempat lain semisal di luar ruangan. Untuk cara kerjanya sendiri, pada saat AC pertama kali dinyalakan melalui remote, di ruangan yang sepi anda akan mendengar 1 kali bunyi ā€œtekā€. Bunyi tersebut menandakan bahwa kompressor mulai bekerja, memompa gas freon dari unit outdoor ke unit evaporator di Indoor untuk kemudian disembur angin oleh kipas ke dalam ruangan. Kemudian komputer di unit Indoor AC akan memberitahukan sensor termometer yang disebut thermostat di unit Indoor agar suhu ruangan tersebut dapat sama dengan suhu yang tertera di remote AC. Apabila contoh suhu remote disetel di 24 derajat, dan suhu ruangan sudah mencapai 24 derajat maka akan lagi terdengar bunyi ā€œtekā€ lagi dimana kompressor AC akan mati dan AC di ruangan hanya akan menyemburkan angin saja karena gas freon tidak lagi dipompa dari unit outdoor ke unit indoor. Pada kondisi ini pemakaian listrik akan sangat kecil karena praktis listrik yang dibutuhkan hanya untuk kipas atau fan, thermostat, dan lampu-lampu pada Indoor AC. Kemudian pada saat suhu ruangan naik menjadi dua puluh lima koma satu derajat, kompressor akan kembali menyala dimana anda akan mendengar lagi bunyi ā€œtekā€. Hal ini akan terjadi berulang-ulang selama AC dinyalakan. Kondisi kompressor AC yang menyala dan mati ini hanya dapat terjadi pada saat suhu remote tercapai. Oleh sebab itu, sebaiknya anda tidak menyetel suhu remote AC di 16 derajat. Karena ruangan anda tidak akan mencapai suhu 16 derajat. Ada baiknya agar anda selalu memasang suhu remote di minimal 22-23 derajat, dimana kondisi ruangan di suhu ini masih ada kemungkinan tercapai pada dini hari atau subuh sekitar pukul atau Hal ini akan berdampak langsung pada tagihan listrik anda per bulan. semakin sering kompressor AC dapat beristirahat, semakin hemat jugalah pemakaian listrik di rumah anda. baiuanggara STMahasiswa/Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember31 Januari 2022 0611Halo Rafif R. Jawaban yang tepat adalah J/s atau W. Perhatikan penjelasan berikut ya. Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!BYGunakan rumus konduksi. Diketahui A = 4 m² T = 30-20 = 10°C l = 5 mm = 5 . 10^-3 k = 0,8 W/ Ditanya Q/t = ? Jawab Q/t = k . A . T / l Q/t = 0,8 . 4 . 10 / 5 . 10^-3 Q/t = 6400 J/s Q/t = 6400 wattYuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!Yah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan! Penggunaan penyejuk ruangan atau Air Conditioner AC sudah menjadi kebutuhan umum bagi masyarakat. Namun bagaimana memilih AC yang hemat dan efisien energi? Karena penggunaan AC tak hanya berpengaruh pada tagihan listrik pada pelanggan, tetapi bagi pemerintah dalam menghitung kebutuhan energi nasional dan anggaran belanja negara. Dalam proses transisi energi-yaitu peralihan sistem energi dari penggunaan sumber energi berbahan bakar fosil menjadi sistem energi terbarukan-efisiensi energi menjadi salah satu unsur yang penting. Efisiensi energi bertujuan untuk mendorong perbaikan penggunaan energi menjadi lebih efisien, menghindari penggunaan energi yang tidak perlu dan pada akhirnya akan menciptakan keuntungan sosial dan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tentunya akan mendorong peningkatan kebutuhan energi. Untuk itu, pemerintah menyiapkan sebuah regulasi berupa Peraturan Pemerintah No. 79 tentang Kebijakan Energi Nasional mewajibkan tentang standarisasi dan labelisasi untuk semua perlengkapan elektronik yang menggunakan energi [1]. Penggunaan standar dan label ini penting untuk melihat manakah produk yang lebih efisien dalam penggunaan energinya. Mengapa efisiensi energi penting? Karena efisiensi berarti penghematan energi. Bagi masyarakat sebagai konsumen listrik, penghematan penggunaan energi berarti pengurangan biaya tagihan listrik setiap bulannya. Sementara untuk pemerintah, penghematan energi berarti pengurangan beban keuangan negara yang selama ini digunakan untuk biaya impor bahan bakar minyak BBM dan subsidi batubara yang diperlukan untuk memproduksi listrik di pembangkit. Dalam Rencana Umum Energi Nasional RUEN pemerintah telah mentargetkan efisiensi energi nasional sebesar 17,4% terhadap Business as Usual BAU pada tahun 2025 dan 38,9% pada tahun 2050[2]. AC Hemat Energi Namun untuk mencapai target efisien energi tidaklah mudah. Ada sejumlah tantangan yang dihadapi pemerintah. Salah satunya, tingginya tingkat permintaan konsumen terhadap piranti penyejuk ruangan atau Air Conditioner AC. Menurut riset yang dilakukan Lawrence Berkeley National Laboratory tahun 2013, tingkat pertumbuhan penjualan AC di Indonesia mencapai 10-15% setiap tahunnya [3]. Analisis terbaru dari International Energy Agency IEA menunjukkan bahwa tingkat permintaan global terhadap AC akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2050 dan akan menjadi salah satu faktor penyumbang konsumsi listrik terbesar [4]. Situasi ini mendorong Pemerintah Indonesia untuk mengatur tingkat pemakaian energi pada AC. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM telah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM No. 07/2015 tentang Penerapan Standar Kinerja Energi Minimum SKEM dan Pencantuman Label Tanda Hemat Energi untuk piranti AC, dan dalam rangka penyederhanaan perizinan terkait SKEM dan label, Permen ini diperbaharui dengan Permen ESDM SKEM adalah spesifikasi yang memuat sejumlah persyaratan kinerja energi minimum sebuah peralatan elektronik pada kondisi tertentu dengan tujuan untuk membatasi jumlah maksimum dari energi yang dapat dikonsumsi oleh produk tersebut. Bila sebuah produk AC telah memenuhi syarat hemat energi tertentu, maka pada produk tersebut dapat ditempelkan label tanda hemat energi. Maksud dari label ini adalah agar konsumen mendapatkan informasi yang jelas mengenai produk-produk yang hemat energi sehingga konsumen bisa melakukan efisiensi energi dan menghemat biaya tagihan listrik setiap bulannya. Jika hal ini terjadi secara massal, tentunya akan mendukung target efisiensi energi pemerintah. Berikut adalah bentuk label hemat energi untuk AC sesuai dengan lampiran Peraturan ESDM Gambar 1 Bentuk Label Tanda Hemat Energi pada Piranti Pengkondisi Udara [5] Melihat label di atas, salah satu hal yang penting untuk diperhatikan oleh konsumen adalah tanda bintangnya. Semakin banyak bintang, berarti semakin hemat perangkat tersebut. Di dalam Permen yang sama diatur maksud dari masing-masing bintang sebagai berikut Gambar 2 Kriteria Label Tanda Hemat Energi pada Piranti Pengkondisi Udara [5] Apa itu EER? Sebagai perangkat elektronik, AC mengkonsumsi energi listrik. Besarnya konsumsi listrik tiap AC ditunjukkan dengan satuan Watt. Selain dalam satuan Watt, di Indonesia juga digunakan satuan PK. PK merupakan singkatan dari Paardenkracht bahasa Belanda atau Horse Power/HP dalam bahasa Inggris. 1 HP setara dengan 746 watt. Selain itu, setiap AC juga memiliki kapasitas pendinginan dalam satuan BTU British Thermal Unit. BTU merupakan satuan untuk menyatakan banyaknya energi yang dibutuhkan guna menaikkan suhu 1 pound sekitar 454 gram air sebanyak 1 °F sekitar -17,22 °C. Dalam hubungannya dengan AC, BTU digunakan sebagai ukuran banyaknya panas yang dapat dibuang atau dikurangi oleh AC dari suatu ruangan setiap jamnya. Sebagai panduan untuk memilih kapasitas pendinginan AC yang sesuai, website United States Department of Energy – Energy Star menyediakan data-data berikut catatan hanya menyajikan sebagian data dari sekumpulan data Luas ruangan dalam m2 Kebutuhan kapasitas pendinginan dalam BTU 9,3 – 28 – 28 – 51 – 51 – 93 – Sebagai tambahan, jika ruangan yang ingin dipasang AC terlindung dari kontak sinar matahari langsung, maka kapasitas BTU dapat dikurangi sebesar 10%. Sementara itu, jika mendapatkan kontak langsung, kapasitasnya dinaikkan 10%. Dan jika ruangan itu ditempati oleh lebih dua orang dalam waktu yang bersamaan, tambahkan 600 Btu untuk setiap satu orang [6]. Dengan memahami kedua properti utama AC di atas, maka EER atau Energy Efficiency Ratio dapat dijelaskan sebagai rasio antara energi pendinginan udara yang dihasilkan dalam BTU dengan daya listrik yang dikonsumsi setiap jam dalam Watt hour. Sebagai contoh, jika sebuah AC yang memiliki kapasitas pendinginan BTU mengkonsumsi daya sebesar watt tiap jamnya, maka EER AC tersebut adalah 9,92. Semakin tinggi nilai EER sebuah AC, semakin hemat AC tersebut. Hanya saja ini juga berarti bahwa harga jual AC tersebut akan lebih mahal. Manfaat Hemat Energi terhadap Kehidupan Sehari-hari Jika kita ingin membeli AC 1 PK dan ada dua pilihan sebagai berikut AC pertama AC kedua Tipe Fixed speed non-inverter Inverter Harga Rp 3,050,000 Rp 4,900,000 Kapasitas pendinginan 9000 Btu/h ~ 9000 Btu/h Daya Listrik 800 Watt 690 Watt EER 11,25 Btu/ 13,04 Btu/ Kedua AC di atas memiliki kapasitas pendinginan yang hampir sama. Namun akibat perbedaan konsumsi daya diantara keduanya, nilai EER-nya menjadi berbeda. Sesuai dengan pernyataan sebelumnya, semakin tinggi nilai EER, semakin mahal harga sebuah AC. Karenanya AC kedua dari contoh di atas merupakan AC tipe inverter memiliki harga yang lebih mahal Rp. 1,85 juta dibandingkan dengan AC pertama yang bukan inverter. Misalnya kita menggunakan AC setiap harinya selama 10 jam. Dengan harga listrik per kWh sebesar Rp. dan asumsi 30 hari untuk tiap bulannya, maka untuk tiap sepuluh jam penggunaan AC yang hemat energi EER 13,04, kita menghemat tagihan listrik sebesar 800-690/1000 kW x 10 h x Rp. /kWh = Rp per hari, atau Rp per bulannya. AC dengan EER 13,04 memiliki harga pembelian yang mahal, namun biaya pengoperasian yang lebih murah. Dari contoh perhitungan di atas, dalam jangka waktu 3,18 tahun sekitar 3 tahun 3 bulan biaya investasi kita untuk membeli AC yang lebih mahal telah terbayarkan break even. Jadi, mau pilih AC yang hemat dan efisien energi, atau sekedar murah tapi boros energi? Referensi [1] Peraturan Pemerintah No. 79/2014 tentang Kebijakan Energi Nasional [2] Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 22/2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional [3] Lawrence Berkeley National Laboratory. 2015. Benefits of Leapfrogging to Superefficiency and Low Global Warming Potential Refrigerants in Room Air Conditioning. Diakses dari [4] International Energy Agency. 2018. Air conditioning use emerges as one of the key drivers of global electricity-demand growth. Diakses dari [5] Peraturan Menteri ESDM No. 57/2017 tentang Penerapan SKEM dan Pencantuman Label Tanda Hemat Energi untuk Peranti Pengkondisi Udara [6] SFGATE. 2017. How to Choose the Right Size Air Conditioner. Diakses dari

suatu ruangan terdapat ac yang diatur pada